Unordered List

Kinerja Makro Ekonomi Kalsel Tumbuh 5,32 %, Ini Penyebabnya

JUMPA PERS: Kepala Kanwil DJPb Kalsel, Sulaimansyah kala memberikan keterangan kepada Awak Media, Selasa (18/4).(foto: Kanwil DJPb Kalsel for Radar Banjarmasin). 

BANJARMASIN - Sampai dengan akhir Maret 2023, kinerja makro ekonomi Kalsel masih menunjukkan angka pertumbuhan sebesar 5,32 % secara y-o-y. Dari hasil assesment, target pertumbuhan ekonomi tahun 2023 adalah sebesar 4,40 s.d. 5,20 %. Inflasi pada bulan Maret 2023 tercatat sebesar 0,77 % secara month to month. Penyumbang andil inflasi terbesar antara lain, angkutan udara, cabai merah, tarif pam, bensin, cabai rawit, mobil, ikan gabus, pepaya, rokok kretek filter dan cumi-cumi asin. Sedangkan yang menahan laju inflasi bulanan antara lain, bawang merah, mangga, obat dengan resep, daging ayam ras, ikan asin telang, ikan layang, tomat, ikan nila, kacang panjang.

Hal ini disampaikan Kepala Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara (Kanwil DJPb) Kalsel, Sulaimansyah dalam media briefing di Kanwil DJPb Kalsel, Selasa (18/4). Sulaiman menuturkan komoditas penyumbang andil inflasi yoy pada Maret 2023, antara lain beras, bensin, angkutan udara, rokok kretek filter, dan tarif air minum pam. “Upaya pengendalian inflasi telah dilaksanakan. Antara lain dengan pelaksanaan rapat koordinasi dan HLM TPID untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar pihak terkait dan operasi pasar murah yang menjangkau seluruh wilayah selama Maret 2023. Untuk menjaga Ketersediaan Pasokan Menjelang Hari Besar Keagamaan, telah dilakukan uji coba penyaluran beras kepada 1.202 ASN di lingkungan Pemprov Kalsel,” ujarnya.

Upaya lain untuk menekan inflasi yang dilakukan Pemprov Kalsel antara lain monitoring distributor minyak goreng, tepung terigu, gula dan beras, membuat inovasi penciptaan bibit beras lokal varian Siam Madu. Kemudian, melaksanakan Gerakan Tanam Cabai di pekarangan sebanyak 5.000 bibit cabai merah dan launching program SISKA KU INTIP (Sistem Integerasi Kelapa Sawit Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma).

Sementara itu, realisasi pendapatan negara yang berasal dari PNBP di wilayah Kalsel mencapai Rp486,05 miliar atau 43,26 % dari target. “Realisasi PNBP tumbuh 31,24% (yoy), terbesar berasal dari Jasa Transportasi, Komunikasi dan Informatika yang didorong mobilitas dan keyakinan masyarakat yang masih cukup kuat,” sebutnya.

Untuk penyaluran transfer ke daerah dan dana desa (TKD) di Kalsel sampai dengan 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp5.204,01 milyar atau 22,39 % dari pagu. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun lalu, pemyaluran tahun ini lebih tinggi, yakni sebesar 41,55%. “Dengan demikian, Pemda telah memenuhi dan mempercepat persyaratan penyaluran DAU. DBH SDA tahap I telah disalurkan pada tanggal 31 Januari 2023 bagi seluruh Pemda dan penyaluran Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Mineral dan Batubara Tahun 2021 dan Penyelesaian Lebih Bayar Dana Bagi Hasil berdasarkan KMK Nomor 37/KM.7/2022 dan PMK nomor 127/PMK.07/2022 pada TA 2022,” urainya.(lin)

© all rights reserved
made with by templateszoo