PER AGUSTUS 2015
BANJARMASIN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel merilis hasil survey terbarunya terkait angka Nilai Tukar Petani (NTP) per Agustus 2015. Berdasarkan data BPS Kalsel, pada Agustus 2015 NTP Kalsel tercatat 100,09 atau turun 0,03 persen dibanding NTP Juli 2015. Turunnya NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,15 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,12 persen.
Menurut Kepala BPS Kalsel, Dyan Pramono, jika dilihat dari subsektornya, tiga subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan dua subsektor mengalami kenaikan NTP. Subsektor Tanaman Pangan mengalami penurunan NTP sebesar 0,21 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,56 persen, dan Subsektor Peternakan turun sebesar 0,08 persen. “Sementara itu, Subsektor Holtikultura mengalami kenaikan NTP sebesar 1,30 persen dan Subsektor Perikanan naik sebesar 0,15 persen,” ungkap Dyan kala menggelar jumpa pers bulanan di Kantor BPS Kalsel, Selasa (1/9).
Dyan menambahkan pada Agustus 2015 terjadi deflasi di daerah pedesaan Kalsel sebesar 0,22 persen. Hal ini diakibatkan oleh turunnya indeks harga pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,73 persen dan subkelompok perumahan turun sebesar 0,10 persen. “Sementara itu, subkelompok makanan jadi naik sebesar 0,21 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,10 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,35 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik sebesar 0,25 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,12 persen,” urainya.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalsel Agustus 2015 sebesar 104,88 atau turun sebesar 0,29 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Pada bulan Agustus 2015, secara Nasional, Provinsi Jawa Timur mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 1,22 persen, sebaliknya Provinsi Riau mengalami penurunan NTP tertinggi sebesar 2,00 persen.(oza)
BANJARMASIN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel merilis hasil survey terbarunya terkait angka Nilai Tukar Petani (NTP) per Agustus 2015. Berdasarkan data BPS Kalsel, pada Agustus 2015 NTP Kalsel tercatat 100,09 atau turun 0,03 persen dibanding NTP Juli 2015. Turunnya NTP ini disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,15 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan relatif lebih kecil yaitu sebesar 0,12 persen.
Menurut Kepala BPS Kalsel, Dyan Pramono, jika dilihat dari subsektornya, tiga subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan dua subsektor mengalami kenaikan NTP. Subsektor Tanaman Pangan mengalami penurunan NTP sebesar 0,21 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,56 persen, dan Subsektor Peternakan turun sebesar 0,08 persen. “Sementara itu, Subsektor Holtikultura mengalami kenaikan NTP sebesar 1,30 persen dan Subsektor Perikanan naik sebesar 0,15 persen,” ungkap Dyan kala menggelar jumpa pers bulanan di Kantor BPS Kalsel, Selasa (1/9).
Dyan menambahkan pada Agustus 2015 terjadi deflasi di daerah pedesaan Kalsel sebesar 0,22 persen. Hal ini diakibatkan oleh turunnya indeks harga pada subkelompok bahan makanan sebesar 0,73 persen dan subkelompok perumahan turun sebesar 0,10 persen. “Sementara itu, subkelompok makanan jadi naik sebesar 0,21 persen, subkelompok sandang naik sebesar 0,10 persen, subkelompok kesehatan naik sebesar 0,35 persen, subkelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik sebesar 0,25 persen, dan subkelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,12 persen,” urainya.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Kalsel Agustus 2015 sebesar 104,88 atau turun sebesar 0,29 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Pada bulan Agustus 2015, secara Nasional, Provinsi Jawa Timur mengalami kenaikan NTP tertinggi sebesar 1,22 persen, sebaliknya Provinsi Riau mengalami penurunan NTP tertinggi sebesar 2,00 persen.(oza)