BANJARMASIN – Melemahnya nilai tukar Dollar AS terhadp Rupiah juga memberikan dampak yang signifikan bagi para pedagang optik di Banjarmasin. Betapa tidak, kurs Dollar AS yang kini sudah tembus di angka Rp14 ribuan membuat harga produk optik naik. Apalagi, produk optik rata-rata merupakan barang impor dari luar negeri. Otomatis, harganya mengikuti pergerakan kurs Dollar.
Menurut pemilik Global Optik, Daniel, kenaikan harga produk optik ini memang menjadi dilema bagi para pedagang optik. Alhasil, Daniel lebih memilih menunggu kondisi moneter nasional saat ini sebelum memutuskan menaikkan harga jual kepada konsumennya. “Saya wait and see saja. Kalau memang kurs Dollar ini berdampak besar terhadap pendapatan, mau tidak mau saya harus menyesuaikan harga, alias menaikkan harga produk optik yang saya jual,” ungkap Danil kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
Daniel menjelaskan untuk produk optik kebanyakan diimpor dari Cina, Taiwan, Jepang, Swiss, maupun Amerika Serikat. “Saya sendiri mengambil produk optik impor ini dari distributor di Surabaya dan di Jakarta. Beberapa waktu lalu, para distributor sudah mengumumkan kenaikan harga,” terangnya.
Kendatipun demikian, untuk saat ini Daniel masih memilh untuk tidak menaikkan harga dulu. Pasalnya, selain untuk memantau minat konsumen, Daniel juga masih menjual optik stok lama yang dibelinya sebelum nilai tukar Dollar AS mengalami kenaikan. “Kalau saya masih bertahan, karena mau habiskan stok lama dulu. Namun, kalau penjualan bagus, ada kemungkinan untuk menaikkan harga jual di kisaran 10 persen. Saya pantau juga di toko-toko optik lain juga sudah mulai menaikkan harga jual,” tandasnya.(oza)
Menurut pemilik Global Optik, Daniel, kenaikan harga produk optik ini memang menjadi dilema bagi para pedagang optik. Alhasil, Daniel lebih memilih menunggu kondisi moneter nasional saat ini sebelum memutuskan menaikkan harga jual kepada konsumennya. “Saya wait and see saja. Kalau memang kurs Dollar ini berdampak besar terhadap pendapatan, mau tidak mau saya harus menyesuaikan harga, alias menaikkan harga produk optik yang saya jual,” ungkap Danil kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
Daniel menjelaskan untuk produk optik kebanyakan diimpor dari Cina, Taiwan, Jepang, Swiss, maupun Amerika Serikat. “Saya sendiri mengambil produk optik impor ini dari distributor di Surabaya dan di Jakarta. Beberapa waktu lalu, para distributor sudah mengumumkan kenaikan harga,” terangnya.
Kendatipun demikian, untuk saat ini Daniel masih memilh untuk tidak menaikkan harga dulu. Pasalnya, selain untuk memantau minat konsumen, Daniel juga masih menjual optik stok lama yang dibelinya sebelum nilai tukar Dollar AS mengalami kenaikan. “Kalau saya masih bertahan, karena mau habiskan stok lama dulu. Namun, kalau penjualan bagus, ada kemungkinan untuk menaikkan harga jual di kisaran 10 persen. Saya pantau juga di toko-toko optik lain juga sudah mulai menaikkan harga jual,” tandasnya.(oza)