Unordered List

Perkuat dan Percepat Visi Misi Gubernur, Paman Birin Tambah Tenaga Ahli

BANTU GUBERNUR: Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin menyerahkan SK Tim Ahli Gubernur Kalsel di Alam Roh, Kiram, Kabupaten Banjar, Kamis (12/10) siang.(foto: Biro Adpim Pemprov Kalsel)


BANJAR - Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin terus bergerak menyejahterakan warga Banua. Sebagai upaya memperkuat Pemerintahan dan mempercepat pencapaian visi misi Pemprov Kalsel, Paman Birin menambah anggota Tenaga Ahli Gubernur. Dari yang semula 7 orang, kini menjadi 18 orang.

Surat Keputusan (SK) secara simbolis diserahkan Paman Birin kepada Ketua Tim Tenaga Ahli Gubernur, H Noor Aidi di Alam Roh 24, Kiram, Kabupaten Banjar, Kamis (12/10) siang.
Paman Birin menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas perkenan sejumlah tokoh yang menjadi staf ahli Gubernur Kalsel. Yakni, terdiri dari akademisi dan tokoh masyarakat. 

"Ulun sampaikan terima kasih atas perkenan pian-pian membantu ulun menyelesaikan tugas sebagai Gubernur Kalsel. Membantu ulun berarti membantu rakyat, karena ulun menjadi gubernur karena dipilih oleh rakyat," sampainya.

Paman Birin menyampaikan salah satu tujuan utama dalam setiap Pemerintahan adalah rakyat yang sejahtera. Artinya segala kebutuhan dasar mereka dapat terpenuhi.

Noor Aidi menyampaikan sejumlah capaian maupun keberhasilan kepemimpinan Paman Birin selama ini. Di antaranya adalah dilaksanakannya berbagai event nasional maupun internasional yang membuat Kalsel dan Paman Birin semakin dikenal di seluruh Indonesia.

Para Tenaga Ahli Gubernur Kalsel dibagi dalam tiga tim. Yakni, Tim Kebijakan Pembangunan Daerah terdiri dari H Noor Aidi, Dr Taufik, H Achmad Maulana, Syamsul Rani, Prof Dr Alim Bachri, dan Prof Dr Akhmad Fauzi Aseri. Tim Pemantapan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Daerah, yaitu H Apriansyah, Dr Samahuddin, SH Ubaidillah, Akhmad Zakhrani, Dr Mohammad Effendy, dan Eksan Wasesa.

Tim Monitoring Evaluasi Pembangunan Daerah terdiri dari Dr H Syaifudin, H Mawardi, Rizal Akbar Sarupi, Wahyuddin, Syahbuddin, dan Dudung Suryana.(lin/Adpim) 

Kenang Jasa Pangeran Antasari, Paman Birin Minta Masyarakat Banua Haram Menyarah

TELADAN: Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor memberikan bantuan kepada juriat Pangeran Antasari.(foto: Biro Adpim Pemprov Kalsel) 


BANJARMASIN - Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin memimpin langsung upacara peringatan Hari Wafat ke-161 Pahlawan Nasional Pangeran Antasari di Kompleks Pemakaman Masjid Jami, Jalan Malkon Temon Sungai Jingah, Kota Banjarmasin pada Rabu (11/10).

Turut hadir Ketua DPRD Kalsel, Supian HK dan Komandan Korem 101 Antasari, Brigjen TNI Ari Ariyanto. Komandan Lanud Syamsudin Noor, Kolonel Pnb Vincentius Endy dan Danlanal Banjarmasin Kolonel Laut (P), Agus Setyawan. Forkopimda, LVRI, serta sejumlah kepala SKPD lingkup Pemprov Kalsel.

Upacara diawali dengan pembacaan riwayat singkat Pangeran Antasari oleh Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kalsel, Letkol Pur Muslih S. Selanjutnya, Paman Birin membacakan 7 butir pesan-pesan Pangeran Antasari. Pertama, Haram Manyarah Waja sampai Kaputing. Kedua, Lamun Tanah Banyu Kita Kada Handak Dilincai Urang, Jangan Bacakut Papadaan Kita. Ketiga, Lamun Handak Tulak Manyarang Walanda, Baikat Hati di Tali Sindat. Keempat, Jangan Mati Paharatan Bukah, Matilah Kita di Jalan Allah. Kelima, Siapa Nang Babaik-baik Wan Walanda, Tujuh Katurunan Kahada Aku Sapa. Keenam, Amun Kita Sudah Sapakat Handak Mahinyik Walanda, Janganlah Walanda Diberi Muha, Badaras Pagat Urat Gulu Amun Manyarah Kahada. Terakhir, Haram Dijamah Walanda, Haram Diriku Dipanjara. Haram Negeriku Dijajah.

Paman Birin berharap semangat haram manyarah, waja sampai kaputing yang ditanamkan Pangeran Antasari, dan pesan moral lainnya dapat diteladani masyarakat di Banua Kalsel Babussalam ini. Nilai-nilai semangat perjuangan, ujarnya, sepatutnya diwarisi untuk berjuang mewujudkan kesejahteraan masyarakat di era sekarang. Acara ditutup dengan tabur bunga, dan penyerahan tali asih kepada para juriat Pangeran Antasari. "Alhamdulillah, sampai sekarang, pemerintah provinsi sangat perhatian kepada kami," ujar Ani, salah satu juriat yang menerima bantuan dari Gubernur.

Pangeran Antasari yang lahir di Banjarmasin pada 1797, merupakan salah satu pahlawan nasional sebelum kemerdekaan. Ia adalah anak Pangeran Mashohot bin Pangeran M Amir bin Pangeran M Aliuddin Aminullah bin Sultan Kuning (Ilhamidillah) bin Sultan Tahlilullah bin Sultan Saidillah bin Sultan Inayatullah bin Sultan Musta'inbillah Sultan Hidayatullah bin Sultan Rahmatullah bin Sultan Suriansyah.

Pangeran Antasari juga menjadi penerus perjuangan masyarakat Banjar dalam melawan penjajahan Belanda di Indonesia. Meski lahir di lingkungan istana, Antasari banyak menghabiskan hidupnya di tengah-tengah masyarakat, dan banyak belajar ilmu agama dari para ulama. Ia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berdagang dan bertani. Antasari dikenal sebagai sosok yang memiliki pemahaman agama Islam yang tinggi, berakhlak baik, ikhlas, jujur, dan pemurah. Sikapnya yang baik tersebut membuat ia disukai masyarakat, dan diangkat sebagai pemimpin atau Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin pada 14 Maret 1862.

Di masa pemerintahannya, Pangeran Antasari melalui berbagai perang dan pertempuran melawan pihak Belanda. Salah satu perang yang ia pimpin adalah Perang Banjar. Pangeran Antasari menyerang dan berhasil menguasai pendudukan Belanda di Gunung Jabuk. Selain itu, ia juga menyerang tambang batu bara Belanda di Pengaron.

Atas siasat Pangeran Antasari dan Tumenggung Suropati, para pejuang Banjar berhasil menenggelamkan kapal Onrust sekaligus para pemimpinnya, seperti Letnan van der Welde dan Letnan Bangert.

Pangeran Antasari wafat pada 11 Oktober 1862 karena penyakit cacar yang kala itu mewabah di Kalsel. Ia wafat saat tengah mempersiapkan serangan besar-besaran terhadap Belanda. Untuk mengenang jasa-jasanya, Pangeran Antasari mendapat gelar Pahlawan Nasional sesuai dengan Surat Keputusan Presiden RI No. 06/TK/1968. Nama Pangeran Antasari juga banyak digunakan sebagai nama jalan. Namanya juga diabadikan pada Korem 101/Antasari dan julukan untuk Kalsel yakni Bumi Antasari.(lin/Adpim)

Panen Raya di Desa Siang Gantang, Ini Pesan Paman Birin

KETAHANAN PANGAN: Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor memuji kinerja Kelompok Tani Bina Baru di Desa Siang Gantang, Kabupaten HSS.(foto: Biro Adpim Pemprov Kalsel)

KANDANGAN - Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin melakukan syukuran panen raya sekaligus tanam padi ulang di area persawahan milik Kelompok Tani Bina Baru di Desa Siang Gantang, Kecamatan Daha Barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Senin (10/10) pagi.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendukung Gerakan Nasional Antisipasi Dampak Iklim El-Nino yang sedang melanda berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Kalsel.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Pj Bupati Hulu Sungai Selatan H Hermansyah, Dandim 1003 HSS Letkol Infanteri Bayu Oktavianto Sudibyo, Kapolres HSS AKBP Leo Martin Pasaribu, Kadis Pertanian dan Ketahananan Pangan HSS M Noor, dan puluhan anggota Gapoktan Bina Baru.

Setiba pukul 11.00 WITA di Desa Siang Gantang, Paman Birin langsung melakukan panen raya. Dilanjutkan tanam padi ulang, dan penyerahan bantuan APBD Kalsel untuk HSS Rp860 juta, dan bantuan APBN Kementerian Pertanian RI untuk HSS tahun 2023 Rp3,1 miliar.

Paman Birin memberikan apresiasi kepada masyarakat, khususnya warga Desa Tiang Gantang karena masih bisa panen padi meskipun saat ini kemarau panjang. "Ini adalah bukti bahwa Banua kita diciptakan Allah begitu luar biasa kayanya. Saat ini kita memanen, lalu menanaminya lagi. Artinya ini tidak pernah putus dalam menanam padi," ujar Paman Birin.

Terlebih lagi, menurut Paman Birin, saat ini Indonesia tengah menghadapi dampak iklim El-Nino dengan kemarau yang begitu panjang. Sebagimana arahan dari presiden, bahwa setiap daerah harus bersiap menghadapi ancaman tersebut. "Alhamdulillah kemarin kita menerima penghargaan dari Kementerian Pertanian. Tentu penghargaan ini adalah atas hasil kerja para petani, sehingga Banua kita mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Tentu saja penghargaan ini dipersembahkan untuk para petani kita, lebih khususnya para petani di Desa Siang Gantang," tambahnya.

Paman Birin menjelaskan pemerintah pusat sedang melakukan program penanaman padi 500 ribu hektare di setiap provinsi dalam menghadapi El-Nino, termasuk Kalsel. "Dalam rangka gerakan nasional, ulun tidak ragu-ragu lagi, dan ulun menyanggupi program tersebut, dan berharap nantinya padi-padi yang kita tanam bisa surplus. Insya Allah Kalsel dapat terus menjadi penyangga pangan nasional," harapnya.(lin/Adpim)

© all rights reserved
made with by templateszoo